Jumat, 20 Februari 2015

Anindya Kusuma Putri Sang Puteri Indonesia 2015

 

Jakarta, CNN Indonesia -- Anindya Kusuma Putri, terpilih menjadi Puteri Indonesia 2015 setelah berhasil mengalahkan 38 finalis lainnya. Di atas panggung megah Puteri Indonesia, mahkota cantik nan mewah disematkan di atas kepala Anindya oleh sang pendahulunya, Elvira Devinamira. Kalimat tersebut merupakan motto hidup Anin. Kata-kata penyemangat inilah yang membuatnya tetap bertahan untuk mencapai segala impian.

Jalan perempuan yang akrab disapa Anin, agar bisa berdiri dan menyandang mahkota Puteri Indonesia tidaklah mudah. Setelah gagal menjadi perwakilan Jawa Tengah pada 2011 lalu, dan hanya menjadi runner up dari Maria Selena, Puteri Indonesia 2011, Anin membekali dirinya untuk berlaga di kontes Puteri Indonesia selanjutnya.

"Saya pernah mengikuti audisi Puteri Indonesia di Jawa Tengah tahun 2011. Saat itu saya runner up Maria Selena. Setelah itu, saya mempersiapkan diri hingga 2014 dengan menggali prestasi," kata Anin saat ditemui wartawan usai penobatannya sebagai Puteri Indonesia 2015.

Setelah gagal, Anin terus berupaya membekali dirinya dengan berbagai kemampuan dan keunggulan. Beberapa pencapaian Anin yang diraihnya selama 'reses' dari kontes pemilihan Puteri Indonesia antara lain menjabat sebagai Presiden International Association of Students in Economic and Commercial Sciences (AIESEC) Universitas Diponegoro 2013 – 2014, Indonesia Participating Youth and Chairman of Solidarity Group of The 41st Ship for Southeast Asian & Japanese Youth Program (SSEAYP) 2014, 4 Besar Mahasiswa Terbaik Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2014, dan masih banyak lagi. Mantan Gadis Sampul 2008 ini juga menorehkan prestasinya melalui beberapa kejuaraan di bidang musik, bulutangkis, dan basket.

Kegemarannya bersosialisasi dan berorganisasi pun membuatnya bisa meraup banyak pengalaman baik pada taraf nasional hingga internasional. Hal inilah yang menurut Anin bisa mengantarkannya selangkah lebih dekat untuk menjadi Puteri Indonesia 2015.

Inilah Hasil Tiga Besar Puteri Indonesia 2015
1. Peserta Asal Jawa Tengah Anindya Kusuma Putri (Sebagai pemenangnya)
2. Peserta Asal Kalimantan Barat Chintya Fabyola
3. Peserta Asal Sulawesi Utara Gresya Amanda Maaliwuga

"Saya hanya menjadi diri sendiri apa adanya dengan dibekali oleh international network, banyak ikut organisasi internasional, banyak wawasan internasional, dan teman-teman internasional juga," jawabnya.

Perjuangan Meraih Mahkota

Meski pencapaian dan prestasi yang diraihnya terbilang cukup banyak, namun hal ini tidak serta merta membuat jalan Anin menjadi mulus. Untuk bisa mengikuti kontes Puteri Indonesia 2015 pun Anin harus mengorbankan pendidikannya.

Mahasiswa jurusan Teknik Planologi Universitas Diponegoro angkatan 2010 ini mengorbankan kuliahnya dengan mengambil cuti selama satu semester. Tujuannya agar bisa fokus dalam ajang tersebut.

Tak hanya itu, demi mengikuti ajang pemilihan Puteri Indonesia 2015, Anin pun harus menurunkan berat badannya sebanyak lima kilogram. "Sebelum karantina, waktu interview di Jakarta harus menurunkan berat badan 5 kilo. Untungnya 3 minggu turun 5 kilo dari 61 jadi 56," tutur Anin bercerita.

Selama masa karantina di Jakarta, Anin mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dan teman-teman yang takkan pernah bisa dilupakannya. Ia juga mengalami momen-momen terbaik bersama para kontestan di karantina.

"Pelajaran terpenting itu networking. Bertemu dengan menteri dan dibekali ilmu. Bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia dari 33 provinsi. Itu pengalaman yang sangat jarang bisa didapatkan oleh orang lain," ucapnya.

Malam Penobatan

Don’t say I can’t, but say I will learn till I can. Act and believe, I always try to deliver the best, but I always put my faith on God to do the rest."

Berkat keteguhan hati, usaha terbaik, dan kehendak Tuhan, jalan panjang Anin pun akhirnya sampai pada titik terang. Jumat, 20 Februari 2015, jutaan mata menyaksikan penobatan dirinya menjadi Puteri Indonesia 2015. Semua kegagalan, pencapaian, prestasi, dan pengorbanan yang telah didapatkan dan dilakukannya seolah berbuah manis.

Terpilih menjadi pemenang pun tak lantas membuat Anin ingin mengubah dirinya. Ia akan tetap menjadi dirinya sendiri walaupun nantinya akan tetap dipoles sana sini.

"Karakter yang ingin diubah tidak ada. saya bersyukur dengan apa yang sudah dibentuk oleh keluarga sejak kecil. Hanya saja saya harus belajar lebih banyak dan mengembangkan diri untuk Miss Universe," ujarnya.

Usai menerima mahkota, berbagai tugas pun menantinya. Ia meminta doa pada semua orang yang mendukungnya agar pada hari-hari berikutnya setelah malam penobatan ia bisa tetap mengemban amanah menjadi Puteri Indonesia 2015. "Doakan hari berikutnya akan menyenangkan dan akan bisa saya jalani dengan enjoy."

Berharap bisa melakukan tugasnya dengan total sebagai Puteri Indonesia dan juga menjadi Miss Universe, membuatnya harus mau berkorban lagi. Ia kembali harus menunda kelanjutan skripsinya yang baru sampai di Bab 2 ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar